Alkisah untuk yang kesekian kalinya lagi - lagi Nasrudin diundang Timur Lenk untuk menghadap ke istana, dan pada kesempatan itu Nasrudin ingin sekali membawa
sebuah hadiah untuk paduka raja berupa itik / bebek panggang (Kesukaan Timur Lenk)
Namun sayang sekali, itik / bebek panggang itu telah
terlebih dahulu dimakan oleh Nasrudin dan habis sebuah kakinya, setelah sekian lama berpikir,
akhirnya jadi juga Nasrudin membawa itik / bebek panggang yang berkaki satu itu
untuk menghadap Timur Lenk.
Setelah menerima Nasrudin di singgasananya sembari menerima hadiah pemberian nasrudin, Timur Lenk bertanya "Mengapa itik panggang ini hanya berkaki satu, Mullah ?"
"Memang begitulah baginda bebek di negeri kita ini mereka hanya memiliki satu kaki. kalau
Anda tidak percaya, cobalah lihat di kolam"
Mereka berduapun berjalan ke kolam untuk memastikan ungkapan nasrudin, Di sana, banyak sekali itik yang sedang berendam
sambil mengangkat sebuah kakinya, sehingga yang nampak hanya satu kaki.
"Lihatlah," kata Nasrudin puas, "Di sini itik hanya berkaki satu."
Tentu Timur Lenk merasa tidak puas dan tentunya tidak mau ditipu begitu saja oleh Nasrudin. Maka ia pun berteriak keras sehingga semua itik kaget, menurunkan kaki yang dilipat, dan beterbangan.
Akan tetapi Nasrudin tidak kehilangan akal. "Subhanallah," katanya,
"Bahkan
itik pun takut pada keinginan Anda. Barangkali kalau Anda meneriaki
saya, saya akan ketakutan dan secara reflek menggandakan kaki jadi
empat dan kemudian terbang juga."
